Rabu, 18 Februari 2009

Beasiswa Unggulan Diknas dan Pola Pendidikan di Indonesia

Di awal bulan Mei 2007, ada suatu penawaran program studi unggulan yaitu Perencananan Pendidikan dari Universitas Diponegoro Semarang. Setelah saya pahami penawaran tersebut, saya putuskan untuk mengikuti seleksi pendaftaran yang dibuka untuk umum baik dari Dinas Pemerintah Kota, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Tengah sesuai dengan syarat-syarat aplikasi yang harus dikirim ke Universitas Diponegoro. Pada tanggal 22 Mei 2007, saya membuat surat permohonan ijin untuk mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa beasiswa unggulan diknas kepada Kepala Dinas Pendidikan melalui Bapak Kepala SMP Negeri I Terbanggi Besar yaitu Bapak Drs. Hadi Saputra MM, setelah surat permohonan tersebut mendapat restu dari Bapak Drs. H. Suwidyo. MM selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Tengah pada saat itu. Selanjutnya saya ikuti tahapan-tahapan dalam proses seleksi yang diserahkan sepenuhnya kepada pengelola yang dalam hal ini adalah Universitas Diponegoro Semarang melalui steering committee pada sekretariat Program Beasiswa Unggulan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Departemen Pendidikan Nasional di Jakarta

Surat Tertanggal 07 November 2007 Nomor : 53263/A2.5/LN/2007 Perihal Pemberitahuan hasil Seleksi Steering Committee Program Beasiswa Unggulan SK Gabungan yang ditujukan Kepada Yang Terhormat Rektor Universitas Diponegoro Semarang memberitahukan nama-nama yang tercantum yang berhak menerima beasiswa untuk melanjutkan Studi S2 (Magister) Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota di Universitas Diponegoro dalam Program Beasiswa Unggulan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Departemen Pendidikan Nasional tahun Akademik 2007/2008

Tujuan Dinas Pendidikan Nasional Di Jakarta adalah
Pendidikan kita pada saat ini hanyalah menciptakan arus urbanisasi yang tinggi dan kuat, mengapa ?coba perhatikan anak-anak kita yang lulus Sekolah Menengah Atas akan kemanakah mereka? Ini suatu pertanyaan yang jelas jawabannya yaitu ke Kota misalnya Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya yang mana kota-kota tersebut adalah terdapat suatu perguruan tinggi. Apa tujuan mereka ke kota tidak lain adalah untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi dan secara sosial pun untuk meningkatkan taraf hidup dan status sosial yang tinggi. Dengan begitu kapan kita akan membangun desa kalau pemuda-pemudi semua ke kota.
Program Pendidikan Nasional yang berkerjasama dengan BKLN ini adalah mempersiapkan sumber Daya manusia yang berorentasi pada potensi wilayah dengan memanfaatkan sumber daya alam dan teknologi yang ada.
Di Program ini akan mempelajari tentang kewilayahan yang berorentasi pada pedesaan, sehingga pendidik, pemerntah daerah harus memikirkan pemanfaatan sumber daya wilayah.
Marilah pembangunan ini kita awali dari Sumber Daya Manusia lalu ke Sumber Daya Alam. Jadi kita mempelajari Pembangunan Wilayah dan Kota adalah untuk membangun Wilayahnya yaitu yang berorentasi pada wilayah pedesaan.
Contoh misalnya di Irian Jaya lihat bagaimana sumber daya manusianya karena apa disana tidak ada pendidik yang mengerti tentang kewilayahan.
Masalah pertanian mengapa harus belajar di Yogyakarta, disana tidak ada pertanian yang ada di wilayah kita yaitu pedesaan, masalah kehutanan yang punya hutan itu di daerah bukan dikota yang sudah penuh dengan activitas orang kota kapan dan dimana kita akan belajar kehutanan kalau belajarnya di kota, begitu juga dengan peternakan, perikananan dan kelautan.
Pendidikan kita harus diubah dari tingkatan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Bagaimana kita akan mengubahnya ? Pertama yang harus kita kembangkan adalah Sumber Daya Manusia di wilayah tersebut
Pembangunan itu ada tiga yaitu

1. Sumber Daya Manusia.
2. Teknologi
3. Sumber Daya Alam
Sementara ada 2 fungsi yaitu sebagai subjek dan objek, apa maksudnya yaitu untuk membangun manusia itu sendiri
Saat ini yang tahu tentang pembangunan adalah orang-orang yang ada di Departemen Pekerjaan Umum dan mereka membangun untuk dirinya sendiri. Maka sangatlah penting pendidik diajarkan tentang pembangunan adalah untuk membangun Sumber Daya Manusianya. Karena pengaruh globalisasi jadi kita harus berhubungan dengan Sumber Daya Alam Dan Sumber Daya Manusia secara maksimal
Untuk menuju kesana marilah kita ubah sistem pendidikan kita yaitu dengan memasukan ”Local Content” atau Muatan Lokal pada kegiatan belajar mengajar yang bekerja sama dengan Pendidikan dan Instansi terkait.
Contoh di Perancis misalnya semua pendidikan dibawah naungan Departemen Teknis.
Perguruan Tinggi di sana hanya untuk menciptakan Pengajar ahli dan hanya untuk Research atau penelitian
Menurut saya semua pendidik harus berpikir tentang kewilayahan jangan hanya berpikir tentang mengajar yang notabene hanya men transfer ilmu kepada muridnya guru haruslah disekolahkan karena gurulah yang mengerti tentang potensi wilayahnya, kalau hanya orang-orang PU, PEMDA, BAPPEDA, BAPENAS pendidikan yang mereka dapatkan hanya untuk dirinya sendiri, tapi kalau guru yang di sekolah kan maka dari satu orang guru akan mendidik 30 siswa kalau satu Kabupaten ada 4 orang guru saja berarti dalam satu Kabupaten sudah terdapat 124 orang yang mengerti tentang pembangunan wilayah yang berorentasi pada pontensi di wilayah masing-masing dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam dan Teknologi yang ada secara maksimal. Sesuai dengan program studi yang ada di Pembangunan Wilayah dan Kota ini yaitu KKL dan studio yang mana selalu dilaksanakan di Luar Negeri maksudnya untuk melihat best practis nya yang dapat kita pilih dan dapat kita terapkan di Indonesia

Biaya
Biaya-Biaya yang dikeluarkan oleh BKLN adalah biaya Pendidikan dan Living Cost Adapun biaya Pendidikan khusus untuk Program Double Degree sebesar 30 juta setiap mahasiswa dalam jangka waktu 18 bulan dan untuk program reguler biaya pendidikan nya menyesuaikan dari Program Studi masing-masing Perguruan Tinggi dan untuk program reguler dalam negeri sudah dibatasi karena tahun 2008 Magister Pembangunan Wilayah dan Kota hanya diberi program DD. Biaya hidup diberikan tiap bulan tapi rutinitas penerimaan tiap bulan tergantung penganggaran dari pusat jadi bisa juga dirapel
Ada beberapa mata anggaran yang tidak ditanggung oleh BKLN yaitu KKL, STUDIO, PENELITIAN dan EKSKURSI yang mana biaya tersebut adalah ditanggung oleh mahasiswa.

Menurut saya Program DIKNAS yang berkerjasama dengan BKLN ini sangatlah bagus dan harus sustainable agar pembangunan dan pendidikan dapat merata ke seluruh pelosok tanah air.

Kepada rekan-rekan baik di Bappeda, Pemda, maupun Dinas Pendidikan apabila ada penawaran beasiswa dari Universitas yang memiliki Program Unggulan saya mohon jangan diabaikan penawaran tersebut dan Kepada semua pihak yang berwenang apabila ada staff yang telah lulus seleksi untuk pengurusan adminitrasinya mohon jangan dipersulit karena untuk mendapatkan beasiswa tersebut sudah sangat selektif dan betul-betul melalui tahapan penyaringan yang begitu ketat.

Kamis, 04 September 2008

Laporan Kuliah Kerja Lapangan

PROGRAM MAGISTER TEKNIK PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA

DI MALASYIA DAN SINGAPURA

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

26 – 30 AGUSTUS 2008

I. Hasil kunjungan ke Malasyia

1.1 Keadaan Geografis

Negeri Malaysia terletak pada posisi 7derajat lintang utara dan antara 1000 – 1190 Bujur Timur dengan luas 329,758 Km. Terletak di Asia Tenggara, Malasyia terdiri dari semenanjung Malasyia dan Malasyia Timur. Kedua benua ini dipisahkan oleh laut Cina Selatan. Federasi Malasyia terdiri dari 13 negara bagian dan wilayah federal dari Kuala Lumpur, Putar Jaya dan Labuhan. Semenanjung Malasyia luasnya sampai ke bagian selatan dari Thailan dan terbagi atas 11 negara bagian dan wilayah federal dari Kuala Lumpur dan Putra Jaya.

Dua negara bagian lainnya dan wilayah federal dari Labuhan membentuk menjadi Malasyia Timur, yang terletak diujung Pulau Borneo. Malasyia berbagi pulau ini dengan Indonesia dan Brunai Darussalam.

1.2 Kependudukan

Jumlah penduduknya kini sekitar 26.290.000 pada tahun 2006, dengan pembagian berdasarkan usia adalah sebagai berikut :

No.

Kelompok Usia

Jumlah Penduduk

1.

60 Tahun keatas

13.410.000

2.

25 s/d 59 Tahun

10.980.000

3.

Dibawah 24 Tahun

1.730.000

Terdiri dari beragam etnic (suku bangsa) dengan perincian :

No.

Kelompok Ethnic

Besaran (%)

1.

Malay (Melayu)

13.300.000 (50,8 %)

2.

Chinese (Cina)

6.100.000 (23,3 %)

3.

Indian (India)

1.800.000 (6,9 %)

4.

Other Bumi putra (penduduk asli yang lain

2.900.000 (11, 1 %)

5.

Yang lain

300.000 (1,5 %)

6.

Bukan Penduduk Malasyia

1.800.000 (6,9 %)

Dan agama Islam merupakan agama resmi di Malasyia, meskipun demikian Kristen , Budha dan Hindu juga diakui dan dapat melaksanakan ibadahnya dengan bebas.

1.3 Potensi

Pada saat ini Malasyia memiliki beberapa potensi utama di bidang :

a. Pertanian, antara lain sebagai berikut :

Kelapa Sawit sebagai penghasil minyak sawit.

Tanaman Lada serta Tanaman Karet

b. Hasil Tambang, yang utama adalah minyak bumi, terutama minyak tanah.

Pada tahun 1971 Malasyia memalui perdagangan ekonomi yang terus berkembang telah mengekspor bahan elektronik, antara lain : chip komputer, peralatan audio visual. Hingga sekarang Malasyia juga telah mengekspor barang-barang yang terbuat dari karet dan kimia.

Selain potensi diatas Malasyia juga mengembangkan potensi pariwisata. Dimana unsur alam yang indah dan pantai yang panjang serta pengelolaan kawasan hijau yang terorganisir menjadikan daya tarik tersendiri bagi tamu-tamu manca negara guna melancong ke negara Trully Asia tersebut. Seperi negara bagian Selangor, Lamkawe, Kawasan Baru Putra Jaya.

Salah satu tempat wisata sekaligus tempat berbelanja adalah Kembar Petronas (Twin Tower) yang terletak di Kuala Lumpur dengan ketinggian 421 meter. Hal lain yang dikembangkan oleh Kerajaan Malasyia adalah peningkatan dalam bidang pendidikan khususnya Pendidikan Tinggi.

1.4 Kunjungan Institusi

1.4.1 The Ministry of Higher Education Malasyia (Kementerian Pendidikan Tinggi Malasyia).

Pendidikan Tinggi di Malasyia terdiri antara lain sebagai berikut :

No.

Nama Institusi

Jumlah

1.

Universitas Negeri

20

2.

Politehnik

24

3.

Akademi

37

4.

Universitas Swasta

37

5.

Akademi Swasta

488

Jumlah

606

Institusi Pendidikan Tinggi di Malasyia terdiri dari :

1. Research Universities, antara lain sebagai berikut :

- Universitas Malaya

- Universitas Sains Malasyia

- Universitas kebangsaan Malasyia

- Universitas Putra Malasyia

2. Comprehenship Universities, antara lain sebagai berikut :

- Universitas Tehnologi MARA

- Universitas Islam antar Bangsa Malasyia

- Universitas Malasyia Sabah

- Universitas Malasyia Serawak

- Universitas Sains Islam Malasyia

- Universitas Darul Iman

- Universitas Malasyia Kelantan

3. Focused Universities antara lain :

- Universiti Teknologi Malaysia

- Universiti Utara Malaysia

- Universiti Pendidikan Sulaan Idris

- Universiti Tun Husaain on Malaysia

- Universiti Teknikal Malaysia Malaka

- Universiti Malaysia Parlis

- Universiti Malaysia Terengganu

- Universiti Malaysia Pahang

- Universiti Pertahananan Nasional Malaysia

4. Enrolment in Public Higher Education Institutions

Yang dibedakan menurut tahun dan menurut tingkatan nya

Enrolment

2003

2005

2007

2010

2015

PHD

5,068

7,639

10,167

12,757

15.157

Master

27,316

28,877

30,383

30,347

45,416

Bachelor Degree

192,288

209.148

247.881

247.968

308.604

Adv Dip/

69.687

61.457

80.686

80.628

89.123

Jumlah

294.359

307.121

369.117

371.700

458.300

5. Enrolment According to Educational Institutions

Education level

2003

2005

2007

2010

2015

2020

Post secondary (STPM, Matriculation, A –Level

158,469

236.740

296.500

351.700

388.300

428.700

Public College

140.999

200.100

234.200

250.500

304.800

370.800

Public Univesity

294.3359

307.121

369.117

317.700

458.300

552.600

Private higher education institutions

314.444

258.825

365.800

465.700

565.800

685.800

Malaysia Students abroad

62.301

56.800

50.000

50.000

50.000

50.000

Total

970.462

1.058.586

1.316.017

1.488.600

1.759.200

2.087.900

Population Cohort 17-23 years

3.277.338

3.399,200

3.510.200

3.840.900

3.840.900

4.147.000

Percentages

29

31

37

40

45

50

Visi Kementerian :

Menjadikan Malaysia pusat kecermelangan pengajian tinggi menjelang tahun 2020

Misi Kementerian :

Membangun dan mewujudkan pengelolaan pengajian tinggi yang menggalakkan ke arah menghasilkan pusat ilmu yang unggul dan insan yang kompeten, berinovasi serta berakhlak mulia untuk memenuhi keperlua negara dan antar bangsa.

RENCANA STRATEGIK PENGAJIAN TINGGI NEGARA (RSPTN)

KEMENTERIAN PENGAJIAN TINGGI

Rencana Strategik Pengajian Tinggi Negara berisikan antara lain :

n Tingkatan Pendidikan Negara

n Rasional

n Ciri-ciri

n Tujuan

n Fasa Transformasi

n Teras Strategik

n Faktor Kritikal Kejayaan

n Pelaksanaan Kendala Tindakan (2007-2010)

n Kemajuan Kerja PSPTN

a. Tingkatan Pendidikan Malaysia

b. Rasional PSPTN

nAspirasi Malaysia untuk menjadi kejayaan pengajian tinggi serantau dan antarabangsa;

nMisi Nasional untuk membangun modal insan dengan minda kelas pertama;

nPengajian Tinggi Negara yang berupaya menghadapi cabaran semasa dan hadapan; dan

nHala tuju pengajian tinggi yang sejajar dengan pembangunan negara.

c. Ciri - ciri PSPTN

nTujuan yang jelas

nEmpat (4) Fasa Pembangunan

nSasaran berbentuk kuantitatif

nLangkah-langkah transformasi

nFaktor Kritikal Kejayaan

d. Tujuan PSPTN

nIndividu : modal insan minda kelas pertama;

nInstitusi : persekitaran yang kondusif;

nKebangsaan : kecemerlangan pengajian tinggi; dan

nAntarabangsa : hab kecemerlangan serantau dan antarabangsa.

e. Fase Transformasi PSPTN

nFasa 1 : 2001 – 2007 (Peletakan Asas);

nFasa 2 : 2011 – 2015 (Peningkatan dan Pemerkasaan);

nFasa 3 : 2016 – 2020 (Kecermelangan Pengajian Tinggi); dan

nFasa 4 : Melangkaui 2020 (Kegemilangan dan Kelestarian)

f. Tujuh Langkah Strategik

nMeluaskan Akses dan Meningkatkan Ekuiti;

nMenambah Baik Kualiti Pengajaran dan Pembelajaran;

nMemperteguhkan Penyelidikan dan Inovasi;

nMemperkasa Institusi Pengajian Tinggi;

nMempergiatkan Pengantarabangsaan;

nMembudayakan Pembelajaran Sepanjang Hayat; dan

nMemperkukuhkan Sistem Penyampaian KPT.

Ketujuh langkah strategic sersebut adalah :

T 1: MELUASKAN AKSES DAN MENINGKATKAN EKUITI

nPendemokrasian pengajian tinggi

n50% kohort 17-23 tahun menyertai pendidikan tertiari

n33% tenaga pekerja berkelayakan tertiari

nKelestarian PTPTN

nDana Pembangunan Modal Insan Pengajian Tinggi

Enrolmen Pelajar Peringkat Tertiari

Tahun

Peringkat Pengajian

2003

2005

2007

2010

2015

2020

Pasca Menengah

158,459

235,740

296,900

351,700

388,300

428,700

Kolej Awam

140,999

200,100

234,200

250,500

304,800

370,800

Universiti Awam

294,359

307,121

369,117

371,700

458,300

552,600

IPTS

314,344

258,825

365,800

465,700

567,800

685,800

Pelajar Malaysia di Luar Negara

62,301

56,800

50,000

50,000

50,000

50,000

Jumlah

970,462

1,058,586

1,316,017

1,485,600

1,759,200

2,087,900

Jumlah penduduk kohot 17-23 Year

3,277,338

3,399,200

3,510,200

3,628,300

3,840,900

4,147,000

Peratus

29

31

37

40

45

50

T 2: MENAMBAH BAIK KUALITI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

n MQA/MQF

n Dasar kebangsaan latihan pelajar dan sangkutan pensyarah di industri

n Penambahbaikan kurikulum, kaedah pembelajaran interaktif, dan Modul Insaniah serta Keusahawanan diperluas

n Graduan berketerampilan dan kebolehpasaran

n 100,000 PhD atau setaraf.

T 3: MEMPERTEGUHKAN PENYELIDIKAN DAN INOVASI

nMembina massa kritikal penyelidik (100 RSE : 10,000 tenaga kerja)

n6 buah Universiti Penyelidikan

n20 pusat kecemerlangan bertaraf dunia

nBudaya inovasi di kalangan pelajar

n10% hasil penyelidikan dikomersialkan

nMekanisme pembiayaan Penyelidikan dan Inovasi

T 4: MEMPERKASA INSTITUSI PENGAJIAN TINGGI

nSatu/dua universiti Apex di kalangan IPT

n3 IPT antara 100 universiti terbaik dan satu antara 50 terbaik di dunia

nKuasa autonomi mengikut KPI

n75% pensyarah berkelayakan PhD

n30% pensyarah Politeknik dan KK berkelayakan lepasan ijazah

nPenarafan IPT mengikut KPI

T 5: MEMPERGIATKAN PENGANTARABANGSAAN

n Jaringan kolaborasi dengan IPT luar negara

n 10 % enrolmen pelajar antarabangsa

n 15 % tenaga pengajar antarabangsa di RUs

n Enrolmen pelajar antarabangsa untuk kursus kritikal (Perubatan, Farmasi dan Pergigian)

n Mobiliti pelajar dengan pemindahan kredit

n Biasiswa Antarabangsa Malaysia (MIS)

T 6: MEMBUDAYAKAN PSH

nPengiktirafan PSH melalui MQF

nPengiktirafan pembelajaran dan pengalaman terdahulu

nPeningkatan kadar penyertaan golongan dewasa

nLaluan alternatif dan mobiliti program

T 7: MEMPERKUKUHKAN SISTEM PENYAMPAIAN KPT

nKPT sebagai pemudah cara

nSistem penyampaian terbaik

nKeberkesanan pelaksanaan dan pemantauan

nKPI - berdasarkan prestasi

nPerbelanjaan berhemah

nPemilihan pengurusan tertinggi IPTA berdasarkan merit

g. FAKTOR KRITIKAL KEJAYAAN

nKepengurusan

nKetelusan; Tanggungjawab; Integritas;

nAutonomi dan Akauntabilitas

n(Profesional Academic Integrity)

nBudaya

n Kejayaan;Berprestasi tinggi; Berdaya saing

nInfrastuktur

nKemudahan fizikal R&D; Penyelenggaraan; Pengadaan Komputer dan ICT

nSumber

nKewangan; Sumber manusia yang berkualiti; dan Komited

h. Rencana Tindakan (HIGH PROFILE PROJECTS) 2007-2010

nApex University

nAudit Akademik

nAutonomi di Universiti / Governan

nPSH

nKepimpinan

nJaminan Kualiti – MQA/MQF

nPenubuhan J/K Pemilih untuk pemilihan N.Canselor

nPTPTN (pricing, funding, sustainability)

nPenggubalan Dasar Kebangsaan Latihan Pelajar dan Sangkutan Pensyarah di Industri

nMyBrain15

nR&D

nPengantarabangsaan

LAPORAN KEMAJUAN KERJA PSPTN SEHINGGA JANUARI 2008

n Program Management Office (PMO) ditubuhkan untuk kerja-kerja pemantauan PSPTN

n Penubuhan 13 pasukan untuk melaksanakan 13 High Profile Projects yang terkandung dalam tujuh teras strategik pengajian tinggi negara.

n Pelancaran MQA pada bulan November 2007 bagi pemastian kualiti dan proses pengauditan IPT

n Penetapan kriteria dan pemilihan Universiti Apex (Julai 2008)

n Penggubalan Akta Pengajian Tinggi Negara

n Penubuhan Akademi Kepimpinan Tinggi Malaysia (AKEPT)

n PSH: E-learning initiative

1.4.2 UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA

Universiti Teknologi Malaysia (UTM) merupakan universitas utama Malaysia dalam bidang teknik dan rekayasa. UTM merupakan pusat pembelajaran

UTM memiliki komitmen untuk menyelenggarakan pengajaran yang berkualitas tertinggi, pembelajaran dan riset serta berjuang sekuat tenaga untuk menyesuaikan terhadap tantangan pendidikan yang lebih tinggi. Bersama-sama dengan kolaborasi (lebih dari 50 lembaga di seantero dunia) akademi-akdemi internasional, UTM mampu menyediakan pelayanan program pasca sarjana yang unggul dan mengagumkan.

Saat ini, Universitas ini mempunyai jangkauan yang luas dan mendalam lebih dari 200 program pasca sarjana dalam bidang Teknologi dan Rekayasa yang diselenggarakan oleh lebih dari 600 fakultas penyelenggara yang memiliki komitmen dengan badan internasional.

UTM juga memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun penyelenggaraan pendidikan perekayasaan (teknik) dan telah menghasilkan lebih dari 85.000 sarjana, termasuk di dalamnya 6.026 pasca sarjana.

Salah satu program yang sedang digalakkan di UTM adalah : Sekolah Pasca Sarjana (SCHOOL OF POSTGRADUATE STUDIES)

Sekolah Pasca Sarjana (SPS) bertanggungjawab terhadap peningkatan masa depan mahasiswa baik lokal maupun internasional untuk memiliki informasi yang mereka butuhkan sesuai hak pilihan dan selanjutnya memfasilitasi izin mlanjutkan ke program pasca sarjana mereka di UTM. SPS juga melayani pencatatan akademis dan ujian bagi mahasiswa pasca sarjana di UTM di bawah koordinasi 10 fakultas. Sekarang ini, SPS berlokasi di kampus Graduate Centre, UTM Skudai, Johor Bahru, Malaysia.

Beberapa bentuk pelayanan penunjang akademik mahasiswa di UTM adalah :

  1. Pelayanan Perpustakaan (Library Services)
  2. Fasilitas Teknologi Informasi dan Multimedia (IT and Multimedia)
  3. Pusat Layanan Medis (Medical Care)
  4. Toko dan Kafetaria yang Nyaman (Cafetaria and Convenient Stores)
  5. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi (Leisure and Sport Facilities)
  6. Penginapan di Asrama (Accomodation)

Salah satu fakultas yang dikunjungi adalah Fakultas Alam Bina (FACULTY OF BUILT ENVIRONTMENT). Dengan beberapa jurusan yang tersedia adalah :

  1. Arsitektur
  2. Perencanaan Wilayah dan Kota
  3. Survey Kuantitatif
  4. Arsitektur Landskap

Dengan beberapa program studi antara lain untuk program Master of Science (M.Sc) melalui perkuliahan :

- Master of Science / Magister Sains (Manajemen Kontrak Kontruksi)

- Master of Science/ Magister Sains ( Perencanan Wisata)

- Master of Science / Magister Sains (Perencanaan Transportasi)

- Master of Science / Magister Sains (Perencanaan Wilayah dan Kota)

- Master of Science / Magister Sains (Perencanan Teknologi Informasi)

- Master of Science /Magister Sains (Perencanaan Perumahan)

- Master of Science/Magister Sains (Manajemen Perencanaan Sumber Daya dan Lingkungan)

- Master of Science/Magister Sains (Arsitektur Kota).

- Masters of Science (M.Sc) dan Doctor of Philosophy (Ph.D) melalui Riset

Beberapa penelitian yang dilakukan di Fakultas Alam Bina antara lain :

- Ilmu Arsitektur dan Teknik Lingkungan (Environmental Engineering & Architectural Science)

- Computerized Architectural Design

- Teori dan Sejarah Arsitektur

- Manajemen Arsitektur

- Transportasi

- Perencanaan Pedesaan

- Kepariwisataan

- Sistem Informasi Geografi

- Perumahan

- Teleworking Wilayah

- Survey Kuantitatif

- Manajemen Biaya dan Rekayasa Ekonomi

- Manajemen Teknologi dan Rekayasa

- Hukum Kontrak Rekayasa

- Arsitektur Lanskap

Pembangunan Institusi Pengajian Tinggi Sebagai Strategi Pembangunan Ekonomi Wilayah DESA: Pengalaman KETENGAH & KEJORA

Kandungan

Pembangunan Wilayah (desa)

KETENGAH

Pembangunan Bandar Baru

KEJORA

Pembangunan Institusi Pendidikan sebagai pemangkin (Kes Bandar Penawar)

Kesimpulan

Pembangunan Wilayah

Isu utama selepas kemerdekaan 1957

A. Kemiskinan

  1. Kemunduran
  2. Ketidakseimbangan pembangunan antara wilayah dan kumpulan etnik

Dua Strategi Utama Pembangunan Wilayah

A. Pembangunan Kawasan Frontier (Hutan)

- JENGKA (Pahang)- 1971

- DARA (Pahang)-1972

- KEJORA (Johor)- 1972

- KETENGAH (Terengganu)- 1973

- KESEDAR (Kelantan)- 1978

B. Pembangunan “In-Situ”

- KEDA(Kedah)-1981

- PERDA (Penang)- 1983

- Skim-skim pengairan dan IADP Kementerian Pertanian

Lembaga Kemajuan Wilayah

  1. Pembasmian Kemiskinan dan Penyusunan Semula Masyarakat (Matlamat Utama)
  2. Menangani masalah ketidakseimbangan ekonomi antara wilayah
  3. Menggunakan sumber/kelebihan wilayah mundur bagi pembangunan negara
  4. Memperkukuhkan pembangunan pertanian dan industri di wilayah mundur
  5. Mengagihkan pembangunan baru ke wilayah kurang maju
  6. Urbanisasi wilayah pertanian dengan pembangunan bandar

KETENGAH

A. Ditubuhkan pada 1973 (Akta 104/73- Akta KETENGAH)

B. Enakmen 17, 1972 (penurunan kuasa Kerajaan Negeri)

C. Luas Kawasan 443,876 atau 1/3 daripada keluasan Negeri Terengganu; diluaskan kepada 653,075 pada 1993 meliputi wilayah Tasik Kenyir.




Fungsi

A. Memaju, menggalak, membantu dan mengusahakan pembanunan ekonomi dan sosial;

B. Memaju, menggalak, merancang dan mengusahakan pembangunan tempat tinggal, pertanian, perindustrian dan perdagangan;

C. Mengawal dan menyelaras pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut;

Objektif

A. Pencapaian DEB- Membasmi kemiskinan dan menyusun semula masyarakat (Umum)

  1. Pembukaan tanah untuk projek pertanian
  2. Pembangunan industri berasaskan sumber pertanian dan sumber asli
  3. Pelaksanaan program pertanian dan industri intensif buruh bagi mewujudkan peluang pekerjaan
  4. Pembinaan bandar-bandar baru lengkap dengan kemudahan sosial dan infrastruktur
  5. Pola pembangunan yang seimbang antara wilayah

Pertumbuhan Penduduk Bandar KETENGAH 1980-2000

Bandar

LUAS (Hektar)

Dibangun (Hektar)

Tahun Mula

Pend. 1980

Pend. 1985

pend. 2000

Al Muktafi Billah Shah

2,771

785

1981

500

5778

9,117

Bukit Besi

1,618

295

1981

1500

1885

5,726

Ketengah Jaya

1,782

755

1978

2516

8736

16,804

Seri Bandi

1,074

325

1980

200

2838

5,140

Ceneh Baharu

2,609

459

1980

500

3668

10,703

Cherul

244

89

1987

0

0

3,981

Jumlah Besar

10,098

2,708

-

5216

22905

51,471

Institusi Pengajian Tinggi

A. Institut Sains dan Teknologi Darul Takzim (INSTEDT)

  1. Kolej Profesional MARA
  2. Kolej Komuniti Bandar Penawar

Pembangunan IPT di Bandar Baru Lain

Bandar

Institusi Pengajian

Bukit Besi

UiTM

Bandar Pusat Jengka

UiTM

Bandar Muadzam Shah

UNITEN, MRSM, Politeknik

Kesimpulan :

Secara umum dari apa yang didapat dilihat dalam perjalanan baik di Kuala Lumpur, Kawasan Putra Jaya dan Johor Baru terlihat bahwa infrastruktur terutama jalan, jaringan listri, jaringan air serta drainase tertata sangat baik. Lahan hijau selalu menghiasi ruas jalan atau kawasan disepanjang pusat – pusat bisnis dan pusat wisata dimana tiga kawasan yang dikunjungi tersebut. Yang sangat menarik dari kunjungan terebut adalah Kawasan Putra Jaya dimana 90% pengendalian pemerintahan Malaysia berada di kawasan ini. Artinya kawasan itu merupakan kawasan peralihan dari Kuala Lumpur sehingga Pemerintah Malaysia dapat mencegah penumpukan manusia dan penumpukkan kegiatan yang berpusat disuatu tempat yaitu di Kuala Lumpur.

Sepanjang yang dilihat untuk kemacetan yang terjadi di Malaysia hamper tidak kentara, hal ini dapat dimengerti selain infrastruktur jalan yang telah tertata dan tersedia dengan baik, juga adanya pengalihan pusat pemerintahan dikawasan Putra Jaya. Dari apa yang didengar melalui sumber di Putra jaya bahwa kawasan ini adalah bekas penggalian tambang timah yang luasnya sekitar 10 hektar.

Dapat dilihat penataan lahan terbangun, ruang terbuka, ruang hijau, serta fasilitas umum di Putra Jaya ini sangat proporsional dan memberikan gambaran budaya pada bentuk bangunannya yang merupakan bangunan khas melayu bangsa Malaysia.

Salah satu gedung yang sangat megah di Putra Jaya adalah Putra Jaya International Convention Centre (PICC). Digedung ini tersedia fasilitas antara lain : ruang sidang yang ekslusif yang dapat menampung180 orang yang berbentuk bundar, serta mempunyai ruang pertunjukan yang dapat menampung 2800 orang, serta sebuah ruang yang dapat menampung 5000 orang.

  1. HASIL KUNJUNGAN SINGAPURA

1.1 Ruang lingkup wilayah

Ruang lingkup wilayah sebagai obyek studi yang dituju adalah Negara Singapura dengan batas administrasi sebagai berikut :

Sebelah Utara : Malaysia

Sebelah Timur : Malaysia

Sebelah Selatan : Indonesia

Sebelah Barat : Indonesia

1.2 Letak Geografis

Singapura adalah Negara kota di Asia Tenggara yang terletak di Semenanjung Malaysia dengan luas wilayah 983 Km2 yang terdiri 1 pulau besar yaitu Pulau Singapura, Pulau Sentosa, Pulau Jurong, Pulau Brani, Pulau Ubin, Pulau Serangoon, Pulau Ponggol Barat  dan beberapa pulau kecil lainnya.

1.3 Kependudukan

Singapura merupakan salah satu negara yang paling padat di dunia. 85 % dari rakyat Singapura tinggal di rumah susun yang disediakan oleh Dewan Pengembangan Perumahan ( HDB ). 
Penduduk Singapura terdiri dari mayoritas etnis Tionghoa (77,3 %) etnis melayu yang merupakan penduduk asli sebanyak 14,1 % dan etnis India 7,3 % sedangkan dari etnis lainnya 1,3 % . Sedangkan mayoritas rakyat Singapura beragama Budha yaitu 31,9 % , Tao 21,9 %, Islam 14,9 %, Kristen 12,9 %, Hindu 3,3% dan lainnya 0,6 % dan tidak beragama 14,5%.

2.4 Potensi yang ada di Singapura

Singapura sebagai sebuah bangsa dengan multi kultur dengan kualitas hidup yang baik dapat dilihat melalui bermacam-macam kelompok etnis (Cina, Melayu, India dan Kaum Indo) hidup bersama secara harmonis yang sedikit demi sedikit menerima identitas yang jelas sebagai orang Singapura walaupun masih mempertahankan kebiasaaan tradisional, ras, budaya dan festifal.

Singapura memiliki sebuah pasar ekonomi yang maju dan terbuka, dengan PDB perkapita menempati urutan tertinggi ke 5 di dunia. Untuk ekspor, perindutrian dan jasa merupakan hal yang penting dalam ekonomi Singapura.

Pemerintahan Singapura berhasil menetapkan simpanan uang yang tinggi dengan memperkenalkan sistem penyimpanan uang yang wajib pada pekerja. Oleh karenanya, kemakmuran Singapura sangat tergantung pada investasi asing dan perusahaan-perusahaan multinasional.

1.5 Pengembangan Pendidikan berdasarkan Potensi Singapura

Keunggulan sistem pendidikan di Singapura terletak pada kebijakan dua bahasa ( Bahasa Inggris/Melayu/Mandarin/Tamil) dan kurikulum yang lengkap dimana inovasi dan semangat kewiraswastaan menjadi hal yang sangat diutamakan.

Para individu menunjukkan bakat-bakat yang berkaitan satu sama lain dan kemampuan untuk bertahan dalam lingkungan yang penuh dengan persaingan dipersiapkan untuk sebuah masa depan yang lebih cerah.

Sekolah-sekolah di Singapura terkenal dengan standarnya yang tinggi dalam hal kegiatan belajar mengajar, terbukti melalui perbandingan loka karya internasional seperti Third International Matematich and Science Studi (TIMSS) yang menunjukkan bahwa mayoritas siswa sekolah singapura yang terkemuka telah mempunyai standar internasional dalam mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan. Siswa di Singapura juga sering mengikuti berbagai lomba debat Bahasa Inggris dan Olimpiade MIPA tingkat Internasional dengan hasil yang memuaskan.

Siswa-siswa Singapura diajari akan tiga tantangan kritis yang dihadapi, yakni: (1) sempitnya wilayah dan terbatasnya sumber daya alam, (2) pentingnya mempertahankan prestasi ekonomi sosial, dan (3) rapuhnya negara sebagai satu-satunya negara yang didominasi etnis Cina di wilayah yang didominasi etnis Melayu dan Muslim.

Tiga tantangan kritis di atas sangat memengaruhi orientasi pendidikan nasional untuk menanamkan apresiasi kultural dan toleransi agama, menumbuhkan semangat persaudaraan, menguatkan kehidupan keluarga, menguatkan hubungan interpersonal, dan menumbuhkan komitmen tinggi terhadap pembangunan bangsa. Singapura sadar betul pentingnya menanamkan nasionalisme, mengingat usia negara ini sangat muda-kurang lebih satu generasi--jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain yang memiliki sejarah nasional yang panjang. Namun, dunia mengakui bahwa Singapura tampil sebagai negara yang memiliki angkatan bersenjata tercanggih di Asia Tenggara.

Singapura berhasil membangun negara antara lain dengan menerapkan knowledge economy, yaitu ekonomi di mana produksi dan jasa didasarkan pada kegiatan pengetahuan yang berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Semua langkah di atas sejalan dengan program pendidikan nasional Singapura yang diluncurkan pada Mei 1997 oleh Wakil Perdana Menteri Lee Hsien Loong yang memperkenalkan visi pendidikan yang dirangkum dalam empat kata Thinking Schools, Learning Nation. Lee mengimbau setiap guru dan kepala sekolah agar menanamkan beberapa pesan kepada para siswa, antara lain: (1) menjaga keharmonisan rasial dan agama, (2) menegakkan sistem meritokrasi dan antikorupsi, dan (3) percaya akan masa depan yang lebih baik

1.6 Kunjungan Institusi:

1.6.1 Science Center Singapore

Insttitusi ini terletak di dikawasan Jurong Timur yang dapat ditempuh dengan menaiki bis dengan nomor bis 335.

Science Centere ini berisikan gambaran teknologi tinggi dalam bidang pendidikan dengan mengakomodir teknik – teknik terapan untuk mempublikasikannya. Didalam ruangan pada Science Center Singapore terdapat beberapa domonstrasi digital bidang science antara lain :

a. Kimia yang berisikan gejala atau fenomena tingkah laku atom dan molekul sebagai penyusun suatu zat.

b. Fisika, dimana mengetengahkan teknologi sederhana dan teknologi tinggi pada gejala lompatan buga api listrik diantara dua logam sehingga dapat menampakkan model kilatan yang terjadi. Selain itu pula dapat disaksikan demonstrasi pesawat atau sumber energi lainnya yang digerakkan secara otomatis, misalnya taman kinetik.

c. Biologi dengan mengetengahkan fosil dari beberapa generasi dan proses terbentuknya manusia didalam rahim seorang ibu dengan tampilan yang sangat menarik, dan lain sebagainya yang dapat mengelabui pandangan mata melalui penggunaan teknologi tinggi

Pusat Science Singapore ini lebih diutamakan untuk pengenalan science atau ilmu kepada peserta didik dimana pada saat berkunjung, siswa setingkat Tk, SD dan SMP di Singapura berkunjung ketempat tersebut. Tujuan utamanya adalah agar siswa dapat mengenal lebih dulu science dan membuktikan kebenaran teori yang siswa terima dibangku sekolah.

1.6.2 The Urban Redevelopment Authority (URA)

The Urban Redevelopment Authority (URA) adalah Badan yang memegang otoritas dalam penataan/perencanaan penggunaan lahan Singapura. URA mempersiapkan rencana jangka panjang strategik sampai dengan rencana-rencana detail area lokal, untuk pembangunan fisik yang kemudian dikoordinasikan dan mejadi acuan yang kemudian perencanaan-perancanaan tersebut untuk dilaksanakan.

Perencana penggunaaan lahan yang bijaksana menjadikan Singapura dapat menikmati kemajuan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan kehidupan sosial dapat berpadu dan menjamin daratan yang terbatas dapat dilindungi untuk mendukung keberlanjutan perkembangan kemajuan ekonomi dan pembangunan di masa yang akan datang.

Introduction

Mengingat keterbatasan lahan Singapura yang sedemikian kecil menjadikan penataan/perencanaan penggunaan lahan yang tepat menjadi masalah yang serius untuk negara dimasa yang akan datang. URA harus mempertimbangkan dengan seksama tidak hanya sebatas kebutuhan kota tetapi semua yang dibutuhkan suatu negara merdeka dan menyediakan lahan yang cukup untuk pertumbuhan ekonomi dan pengembangan masa depan

Misi URA adalah menjadikan Singapura sebuah kota megapolitan untuk tinggal, bekerja, dan wisata di dalamnya. URA melaksanakan misinya dengan merencanakan dan memfasilitasi pembangunan fisik Singapura, dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk membentuk suatu yang spektakuler, berkelanjutan dan kota kosmopolitan yang berbeda.

Tantangan

Dengan luas lahan yang terbatas sekitar 699 km2 , URA menghadapi tantangan yang sangat sulit dalam perencanaan penataan lahan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan suatu negara.

Tidak semua lahan dapat dibangun, sebagai contoh untuk lahan peresapan air telah menggunakan/membutuhkan sekitar 40 % dari seluruh lahan yang ada. Pembatasan ketinggian bangunan untuk kepentingan airport sampai seberapa tinggi dapat dibangun Bangunan perumahan di beberapa kota daerah Tampines, Simei dan Changi tidak diperkenankan lebih dari 12 lantai dikarenakan jalur penerbangan dari Bandara Internasional Changi. Sebagian lagi lahan musti harus di persiapkan untuk kebutuhan-kebutuhan militer

Tantangan yang lain adalah mencari solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan semua ruang yang dibutuhkan. Satu jalan yang diambil adalah membuat lahan baru dengan proses reklamasi pantai yang dimiliki, cara lain adalah membuat semua lahan telah ada dilakukan intensifikasi dalam pemanfaatan lahan dengan menempatkan bersama berbagai fasilitas secara terpisah, sebagai contoh peletakan penampungan air dibawah jembatan jalan layang yang dibuat bersusun.

Kesimpulan

Negara kecil seperti Singapura tentunya tidak banyak memiliki sumber daya alam sehingga Pemerintah Singapura mengandalkan pemanfaatan sumber daya buatan dan tentunya hal ini diperlukan sumber daya manusia yang handal untuk dapat menggiatkan perekonomian negara. Disepanjang jalan yang dilalui terlihat bahwa pusat perdagangan sangat ditonjolkan oleh Pemerintah Singapura dengan memadukan konsep pariwisata sehingga penataan ruang dan tingkat kebersihan kota serta keteraturan penggunaan sarana publik sangat ditonjolkan.

Walaupun tidak terlihat seorang polisi yang berjaga di sepanjang jalan atau dipersimpangan tetapi tidak terlihat sebuah pelanggaran lalu lintas pun. Hal ini memang semua jalan yang menghubungkan simpul – simpul pusat bisnis telah diberi marka jalan yang rapi. Dan tentunya kesadaran warga Singapura sangat tinggi untuk saling menghormati

Pemerintah Singapura didalam menata ruang lebih baik jika dibandingkan dengan Kuala Lumpur, ruang hijau tetap ada, kawasan terbuka publik juga tersedia.

LAMPIRAN DOKUMENTASI FOTO DI MALAYSIA DAN SINGAPURA

1. KUNJUNGAN KE MALAYSIA

1.1 The Ministry of Higher Education Malasyia (Kementerian Pendidikan Tinggi Malasyia).

Salah satu staf ahli di Kementrian Pengajian Tinggi Malaysia sedang menjelaskan tentang PSPTN

Ketua rombongan UNDIP Semarang sedang menyerahkan tanda cindera mata kepada pihak Kementrian Pengajian Tinggi Malayia

Pihak Kementrian Pengajian Tinggi Malaysia sedang menyerahkan tanda cindera mata kepada pihak UNDIP Semarang

1.2 Universitas Tekhnologi Malaysia

Ketua rombongan UNDIP Semarang sedang menyampaikan salam perkenalan di Ruang Dekan UTM Fakultas Alam Bina

Rombongan UNDIP Semarang sedang menyaksikan penjelasan dari salah satu dosen di Fakultas Alam Bina yaitu

DR. Ibrahim Ngah

Kedua pihak saling bertukar tanda

cindera mata

Anggota rombongan UNDIP Semarang sedang berfose di salah satu pintu masuk di Fakultas Alam Bina

1.3 Kawasan Terpadu Putra Jaya

Kawasan Putra Jaya dilihat dari Gedung Putra Jaya International Convention Centre (PICC) Kuala Lumpur

Salah satu bentuk bangunan perkantoran di Kawasan Putra Jaya yang berciri khas Melayu

Gedung Putra Jaya International Convention Centre (PICC)

Infrastruktur jalan dan taman di Kawasan Putra Jaya

2. KUNJUNGAN KE SINGAPURA

2.1 Science Center Singapore

Salah satu bentuk teknologi terapan bidang Kimia yaitu Ikatan Kimia Clorofil

Salah satu bentuk teknologi terapan bidang Kimia yang lain yaitu Model Molekuler

Salah satu dari anggota rombongan UNDIP Semarang sedang berada di ruangan bidang Biologi yaitu Miniatur Hewan Purba

2.2 The Urban Redevelopment Authority (URA)

Salah satu anggota rombogan UNDIP Semarang sedang berfose di pintu masuk The URA Centre Singapura

(Di Indonesia disebut BAPPENAS )

Bentuk miniatur wilayah dan bangunan di Singapura

dengan perandingan 1 : 5000